LensaDaily - Bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi di sejumlah wilayah Tanah Air menurut laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per hari ini, Kamis (3/4/2025).Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebutkan, sedikitnya ada 8 wilayah yang melaporkan kejadian bencana mulai dari angin kencang, banjir hingga tanah longsor.Adapun kejadian angin kencang yang pertama dilaporkan dari Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.Peristiwa tersebut terjadi di dua desa, yakni Desa Cemandi dan Desa Buncitan, Kecamatan Sedati di mana bencana tersebut telah berdampak kepada 44 KK, menyebabkan 44 rumah rusak, 5 kendaraan rusak dan 5 pohon tumbang.Sedikitnya tiga orang mengalami luka berat setelah terdampak reruntuhan bangunan yang dihantam angin kencang."Ketiganya telah mendapat perawatan intensif oleh tenaga medis di Puskesmas Sedati," ujar Muhari di Jakarta, Kamis (3/4/2025).Peristiwa angin kencang juga melanda Desa Pulau Negara, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.Bencana itu memaksa 54 jiwa mengungsi ke tempat kerabat setelah 15 rumah rusak.BPBD Kabupaten Pulau Negara telah melakukan kaji cepat, memberikan dukungan logistik dan peralatan serta mendampingi penanganan darurat.Selanjutnya, angin kencang juga menghantam empat kelurahan dan dua desa di empat kecamatan, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.Sebanyak 15 rumah rusak di bagian atap. Beruntung tidak ada korban jiwa dan masyarakat terdampak sementara menutup atap dengan terpal. Pihak BPBD Kabupaten Pinrang telah memberikan dukungan berupa logistik dan peralatan.Berikutnya bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada Selasa (2/4/2025). Peristiwa yang dipicu oleh cuaca ekstrem itu melanda dua desa di Kecamatan Cimanggu.Kejadian tanah longsor terjadi di Desa Cibungur yang mana material longsoran menimpa rumah milik warga dan menutup akses jalan sepanjang 15 meter, lebar 3 meter dengan tinggi timbunan tanah hingga 1 meter."Beruntung tidak ada korban jiwa, namun peristiwa itu berdampak pada aktivitas dan mobilitas warga," sebut Muhari.Kemudian untuk bencana banjir terjadi di Desa Cibungur, yang mana 18 KK terdampak dan 26 rumah terendam dengan tinggi muka air antara 20-150 sentimeter.Menurut kaji cepat, banjir tersebut terjadi akibat jebolan Sungai Cikawul. Hingga saat ini, tinggi muka air sudah berangsur surut.Sebagai upaya penanganan darurat, BPBD Kabupaten Cilacap bersama unsur gabungan telah berkoordinasi dan memberikan dukungan untuk pembukaan jalur hingga penyerahan logistik serta peralatan kepada warga terdampak.Kejadian banjir juga terjadi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Bencana itu telah melanda 7 desa di 2 kecamatan. Sebanyak 432 rumah yang ditinggali 432 KK terdampak.BPBD Kabupaten Sidoarjo dan BPBD Provinsi Jawa Timur beserta lintas instansi terkait telah mengupayakan dukungan tanggap darurat mulai pembersihan drainase dari sampah hingga dukungan logistik dan peralatan.Masih di Jawa Timur, banjir juga melanda wilayah Kabupaten Pasuruan. Sebanyak 1.333 KK di 7 desa dalam lingkup 3 kecamatan terdampak banjir.Saat ini, kondisi banjir telah berangsur surut dan BPBD Kabupaten Pasuruan telah mendampingi pemerintah desa dan warga dalam upaya penanganan darurat.Laporan banjir per hari ini diakhiri dengan kejadian di Desa Parumpanai, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada Selasa (1/4/2025).Peristiwa itu telah berdampak pada 999 jiwa. Sebanyak 277 rumah terendam termasuk 2 rumah ibadah, 1 sekolah, empang seluas 1 hektare, lahan pertanian seluas 20 hektare dan satu jembatan putus.BPBD Kabupaten Luwu Timur telah memberikan dukungan air bersih dan air minum kepada warga.Selain itu, BPBD bersama lintas instansi dan aparat di masing-masing desa bergotong royong untuk pembersihan selokan, material lumpur dan sisa puing yang dibawa banjir.Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Tanah Air mulai sebagian besar Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian barat hingga esok hari, Jumat (4/4/2025).Bagi masyarakat khususnya yang melakukan perjalanan mudik maupun balik pada momentum Idul Fitri tahun 2025 diharap tetap meningkatkan kewaspadaan tinggi terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.Pemerintah pusat melalui BNPB dan unsur Kementerian/Lembaga terkait bersama segenap pemerintah daerah telah menyiapkan titik posko kedaruratan yang dapat dijumpai di beberapa lokasi, khususnya di sepanjang jalur mudik-balik.Masyarakat dapat melapor atau memperoleh informasi terkait pantauan kondisi cuaca dan jalur sepanjang mudik-balik Idul Fitri melalui posko-posko yang tersedia.Di sisi lain, masyarakat juga diimbau untuk tetap memperbarui perkembangan cuaca melalui laman sosial media maupun situs resmi pemerintah demi keamanan dan kelancaran selama mudik-balik.Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan menyebabkan jarak pandang terbatas, maka bagi semua pengendara diharap untuk tidak memaksakan diri untuk tetap melanjutkan perjalanan.Bagi masyarakat maupun pengguna jalan di wilayah perbukitan dan tebing agar selalu waspada jika hujan turun dengan intensitas tinggi.Bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan tebing direkomendasikan untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman jika kondisi cuaca tidak berubah dan berlangsung selama lebih dari satu jam."Masyarakat diharapkan untuk selalu mengikuti arahan pemerintah dan tidak termakan dengan isu yang belum bisa dipertanggungjawabkan oleh oknum tertentu," pungkasnya. (*)(Jakarta)
03 April 2025Tag: bmkg
LensaDaily - Warga Kabupaten Simeulue, Aceh, dikejutkan oleh guncangan gempa bumi tektonik pada Selasa (25/2/2025) pukul 11.03 WIB. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah satu Medan, gempa ini memiliki kekuatan magnitudo 4.1 dengan pusat gempa terletak di laut, sekitar 37 kilometer barat daya Sinabang, pada kedalaman 27 kilometer.BMKG menjelaskan bahwa gempa ini tergolong sebagai gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng. Wilayah Barat Sumatra, termasuk Simeulue, memang berada di zona pertemuan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Pergerakan lempeng ini kerap memicu gempa bumi akibat tekanan yang terakumulasi di batas lempeng, yang kemudian dilepaskan dalam bentuk getaran seismik.Para ahli mencatat bahwa gempa-gempa semacam ini bukan hal yang asing di wilayah Simeulue dan sekitarnya, mengingat posisinya yang berada di salah satu jalur tektonik aktif di dunia.Meskipun berkekuatan relatif kecil, getaran gempa ini cukup terasa di Sinabang. Berdasarkan laporan masyarakat, guncangan mencapai skala II-III MMI. Pada skala ini, getaran terasa nyata di dalam rumah, menyebabkan benda-benda ringan bergoyang dan membuat beberapa warga terkejut seolah-olah ada kendaraan berat yang melintas.“Saya sedang duduk di ruang tamu, tiba-tiba terasa getaran seperti ada truk besar yang lewat di depan rumah. Cukup kaget, tapi tidak berlangsung lama,” ujar Fitri, warga Sinabang.Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Aktivitas masyarakat pun tetap berjalan normal setelah gempa mereda.BMKG terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah Simeulue. Hingga pukul 11.22 WIB, belum terdeteksi adanya gempa susulan (aftershock). Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG.BMKG menegaskan bahwa informasi mengenai gempa bumi hanya dapat dipercaya jika bersumber dari kanal resmi mereka, seperti situs web www.bmkg.go.id, aplikasi mobile InfoBMKG, serta akun media sosial @infoBMKG. Masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.Sebagai daerah yang kerap mengalami aktivitas seismik, warga Simeulue diingatkan untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa bumi.(Mi7)
25 Februari 2025