LensaDaily - Berakhirnya one way nasional pada pagi hari ini menandakan berakhirnya arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, mengungkap ada poin-poin evaluasi selama pelaksanaan operasi ketupat ini.“Yang pertama adalah tata kelola moda transportasi. Ya baik itu darat, laut, udara, kereta, ini nanti juga harus kita persiapkan,” kata Irjen Agus, Selasa (8/4/2025).Poin kedua menurut Irjen Agus yaitu pengelolaan infrastruktur. Proses pendataan masyarakat yang hendak mudik dan balik akan memudahkan stakholder untuk mempersiapkan kenyamanan masyarakat selama perjalanan mudik dan balik.Sedang poin ketiga yakni manajemen lalu lintas. Pengaturan ini akan melibatkan survei untuk mempermudah dalam menentukan kebijakan di lapangan.“Yang ketiga adalah manajemen rekayasa lalu lintasnya, yang terakhir ini out of the box, nanti kita akan melibatkan pemerintahan daerah untuk bisa mendatakan,” jelasnya.“Korlantas tahun ini juga sudah mengeluarkan survei. Jadi kira-kira pergerakan orang dan pergerakan kendaraan itu sudah kita survei semua,” sambung dia.Secara terpisah, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025 sebagai sebuah prestasi besar. Sebab, mudik berjalan lancar, aman, dan nyaman.Diakui Presiden Prabowo, arus kendaraan tahun ini dilaporkan lebih besar dari tahun lalu.Selain itu, angka kecelakaan selama periode arus mudik maupun balik Lebaran 2025 juga menurun drastis hingga 30%.“Yang lebih memuaskan bagi kita adalah angka kecelakaan yang turun sangat drastis, 30 persen lebih rendah kecelakaan dibandingkan dengan tahun lalu,” jelas Presiden. (*)(Jakarta)
08 April 2025Tag: kakorlantas
LensaDaily - Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Agus Suryo Nugroho, menerapkan arahan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam mengatasi masalah perihal lalu lintas.Kakorlantas mengatakan, untuk mengetahui masalah atau keluhan masyarakat lalu lintas maka yang harus diperlukan polisi lalu lintas (Polantas) adalah mendekati dan mengayomi masyarakat.“Kita sebagai aparat kepolisian Polantas ya tentunya harus dekat dengan masyarakat, harus diterima di tengah masyarakat, dan kita harus komunikasi dengan masyarakat, dan bahkan kita dengarkan keluhan masyarakat. Setelah Polri, Polantas, sudah dekat di masyarakat tentunya masalah apa yang ada di masyarakat kita sudah tahu. Jadi sosok Polri ini sebagai pelindung, pelayan betul-betul diimplementasikan,” jelas Kakorlantas, Kamis (19/2/2025).Kakorlantas pun memberi contoh sikap Aipda Agus Sudarisman yang berani mengambil keputusan demi kemanusiaan.Aipda Agus adalah Polantas Polresta Bogor Kota yang viral karena melawan arus di Jalan Raya Pajajaran, Bogor, demi mengawal pasien sakit.Ia mengatakan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo selalu berpesan agar anggota polisi mengayomi masyarakat. Agus pun menerapkan pesan-pesan itu guna mengetahui apa saja masalah masyarakat dalam berlalu lintas.“Banyak sekali sebetulnya contoh-contoh yang berada di lapangan, Pak Kapolri selalu sampaikan kepada kita semua agar kita bisa dekat dengan masyarakat, tunjukkan bahwa kita tahu persoalan dengan masyarakat,” ujar Kakorlantas.Kakorlantas memastikan, Polantas tidak bangga untuk menilang, tetapi ketika masyarakat tertib dengan sendiri, disiplin dengan sendiri, angka kecelakaan berkurang, pelanggaran tidak ada, pihaknya bangga."Sekarang kan sudah ada era digital, penindakan sudah ada Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) tidak ada sentuhan lagi, ini bagian transformasi kepolisian, apa yang disampaikan Pak Kapolri tentang presisi, polisi harus di tengah masyarakat dan diterima masyarakat,” pungkasnya. (*)(Jakarta)
19 Februari 2025