icon

LensaDaily.com

Kategori Berita

Cabang Berita

Pilih Tema:

Tag: koperasi


Sinergi Kopdes dan BUMDes di Kendal Jadi Model Nasional

LensaDaily - Pemerintah semakin serius mendorong kemajuan ekonomi desa melalui penguatan koperasi. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyampaikan apresiasi terhadap pendirian Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang bersinergi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Margorejo, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.Dalam kunjungan kerjanya pada Selasa (6/5), Bima menilai bahwa Desa Margorejo menghadirkan model sinergi yang unik dan patut dijadikan contoh bagi daerah lain. Ia menyatakan bahwa kolaborasi antara BUMDes dan Kopdes yang terbentuk melalui Musyawarah Desa (Musdes) mampu menjadi kekuatan baru dalam pembangunan ekonomi lokal.Menurutnya, terdapat tiga skema pendirian Kopdes Merah Putih yang sedang dikembangkan. Pertama, membentuk koperasi dari awal. Kedua, mengembangkan koperasi yang sudah ada. Ketiga, merevitalisasi koperasi yang selama ini tidak aktif. Ketiga skema tersebut memerlukan sinergi kuat dengan BUMDes agar bisa berjalan optimal dan berkelanjutan.Unit Usaha Potensial Jadi Daya UngkitDalam tinjauan langsung di lapangan, Bima menemukan berbagai potensi usaha yang bisa dikembangkan oleh Kopdes dan BUMDes di Desa Margorejo. Mulai dari sektor peternakan, perikanan, penggilingan padi, pengolahan sampah, hingga hasil laut seperti rajungan dan ketahanan pangan berbasis lokal. Semua potensi tersebut dinilai sangat prospektif jika dikelola secara profesional.Untuk menunjang hal itu, pemerintah akan memberikan pelatihan manajemen usaha kepada para pengurus koperasi melalui kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM serta dinas terkait di daerah. Bima menegaskan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia merupakan kunci sukses pengelolaan unit usaha koperasi di tingkat desa.Tak hanya pelatihan, pemerintah juga menyiapkan dukungan dalam bentuk permodalan. Saat ini, mekanisme penyaluran bantuan tengah dirancang agar tepat sasaran. Diperkirakan, setiap koperasi akan memperoleh bantuan modal usaha sebesar Rp5 miliar guna mengembangkan unit usahanya secara berkelanjutan.Pemerintah Dorong Replikasi di Daerah LainLangkah Desa Margorejo yang mengintegrasikan Kopdes dan BUMDes mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Bima berharap model ini bisa direplikasi oleh desa-desa lain di seluruh Indonesia, agar semangat kemandirian dan pemberdayaan ekonomi desa benar-benar terwujud dari akar rumput.Melalui sinergi antarlembaga di tingkat desa, pemerintah yakin bahwa pembangunan berbasis potensi lokal akan lebih terarah dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Model seperti ini juga menjadi langkah strategis dalam mempercepat transformasi ekonomi desa menuju kemandirian yang berkelanjutan.Reporter : Mulyadi Muis

06 Mei 2025

Bulog dan Koperasi Siap Serap Hasil Panen Demi Ketahanan Pangan

LensaDaily - Pada Maret hingga April 2025, berbagai daerah di Indonesia diprediksi mengalami puncak panen komoditas pangan, terutama beras dan jagung. Situasi ini menjadi peluang besar bagi Perum Bulog untuk menyerap hasil panen petani dengan harga yang menguntungkan. Jika penyerapan optimal, cadangan pangan nasional dapat terjaga sehingga Indonesia tidak perlu bergantung pada impor.Selain Bulog, Presiden Prabowo Subianto juga berharap koperasi merah putih dapat berperan dalam menyerap hasil panen petani. Koperasi ini dirancang untuk hadir di setiap desa, memungkinkan hasil panen tersimpan dengan baik dan dimanfaatkan saat musim kemarau. Dengan mekanisme ini, kestabilan harga pangan dapat terjaga sekaligus melindungi petani dari praktik tengkulak yang kerap merugikan mereka.Peran Pemerintah Daerah dalam Menyukseskan KebijakanMenteri Dalam Negeri (Mendagri) menegaskan pentingnya peran kepala daerah dalam menyosialisasikan kebijakan ini kepada pemerintah desa. Dengan adanya koperasi merah putih, hasil panen yang sebelumnya kurang terserap akan lebih optimal dan langsung dikelola oleh koperasi tanpa harus bergantung pada perantara yang seringkali merugikan petani.Mendagri juga menyoroti dampak ekonomi terkini, di mana Indonesia mengalami deflasi secara year on year (YoY) sebesar 0,09 persen. Sementara itu, inflasi pada sektor makanan, minuman, dan tembakau tercatat sebesar 2,25 persen. Angka ini menunjukkan bahwa harga komoditas masih mengalami kenaikan sehingga petani, nelayan, dan industri tidak terdampak secara signifikan.Selain itu, harga komoditas yang diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 12,08 persen. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan diskon 50 persen bagi pengguna listrik yang diberikan pemerintah. Kebijakan ini memberikan dampak positif dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah tantangan ekonomi global.Melalui langkah strategis ini, diharapkan kesejahteraan petani meningkat, ketahanan pangan nasional terjaga, dan harga pangan tetap stabil. Peran aktif Bulog, koperasi merah putih, serta dukungan penuh dari pemerintah daerah menjadi kunci utama dalam menyukseskan program ini.Reporter : Mulyadi Muis

10 Maret 2025