LensaDaily - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui melalui anak usahanya, PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), menjalin kerja sama untuk pengembangan pasar dan infrastruktur gas bumi di kawasan pelabuhan.Kerja sama ini merupakan langkah aktif PGN dalam memperluas layanan gas bumi ke wilayah baru.Dalam kolaborasi ini, PGN dan KBS akan mengembangkan infrastruktur landbase LNG yang mencakup fasilitas regasifikasi, bunkering, serta infrastruktur pendukung lainnya di Terminal Cigading 1 dan Terminal Cigading 2, Cilegon, Banten.Kawasan ini dinilai strategis karena telah memiliki jaringan pipa gas bumi sehingga potensi penyerapan gas bumi semakin besar.Diharapkan, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan perekonomian setempat pun akan lebih optimal.“Harapan kami, kolaborasi ini dapat segera direalisasikan dalam tahapan yang lebih konkrit, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua pihak. Pemanfaatan pelabuhan untuk pembangunan landbase LNG sangat potensial dan diperlukan, mengingat kebutuhan LNG untuk memenuhi pasokan gas ke wilayah-wilayah yang jauh dari jaringan pipa,” ujar Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, dalam penandatanganan Nota Kesepahaman kerja sama, Rabu (12/3/2025).Arief menyampaikan bahwa saat ini kebutuhan gas bumi di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, cukup tinggi. Namun, pemenuhan kebutuhan gas di beberapa wilayah tidak selalu dapat dilakukan melalui jaringan pipa, melainkan menggunakan moda lain seperti LNG.PGN dan Krakatau Steel memiliki sejarah sinergi panjang, termasuk dalam penggunaan produk baja Krakatau Steel untuk infrastruktur jaringan pipa gas.Dalam proyek ini, PGN juga berkomitmen meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dengan mengutamakan pemanfaatan produk dalam negeri.“Sinergi ini juga merupakan implementasi dari Asta Cita, yang bertujuan untuk mencapai ketahanan energi nasional yang mandiri. Untuk itu, kami siap menyediakan fasilitas kepelabuhanan untuk kebutuhan LNG yang dikelola oleh PGN,” ujar Direktur Utama Karakatau Steel, Muhamad Akbar Djohan.Untuk area Cilegon sendiri, PGN telah melayani lebih dari 10.000 pelanggan rumah tangga, komersial dan industri, dengan penyerapan gas mencapai 54 BBTUD. (*)(Jakarta)
15 Maret 2025Tag: pgn
LensaDaily - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) semakin agresif memperluas akses energi bersih dan efisien bagi masyarakat.PGN menargetkan tambahan 200.000 sambungan jaringan gas rumah tangga (jargas) baru untuk mencapai 1 juta sambungan rumah (SR) sampai dengan tahun 2025.Pengembangan jargas baru akan dilakukan di Sumatera dan Jawa, seiring komitmen perusahaan untuk mendukung transisi energi nasional.Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, mengungkapkan bahwa program jargas rumah tangga menjadi salah satu solusi strategis untuk memberikan energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus menghemat pengeluaran rumah tangga.“Dengan jargas, masyarakat bisa mengurangi ketergantungan pada LPG dan beralih ke energi yang lebih hemat dan stabil. Program ini juga mendukung efisiensi subsidi pemerintah hingga ratusan miliar rupiah,” ungkap Arief di Jakarta, Senin (3/2/2025).PGN terus menegaskan komitmennya dalam membangun jargas untuk rumah tangga agar dapat bermanfaat bagi masyarakat dan negara.Sampai dengan 2024, jargas telah tersambung di 815.000 rumah tangga dengan panjang pipa jargas mencapai 20.000 km.Kedepannya, PGN siap untuk menjalankan peran dan gotong royong pengembangan jargas.Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PGN, Fadjar Harianto Widodo, menambahkan PGN telah menyiapkan belanja modal (Capex) di tahun 2025 senilai US$338 juta.Sebanyak 67% Capex ini akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur gas bumi, termasuk program jargas dan proyek infrastruktur strategis lainnya serta pengembangan teknologi rendah karbon seperti CNG dan LNG.PGN menargetkan peningkatan volume penyaluran gas sebesar 12% di 2025, didorong oleh potensi permintaan gas dari kawasan industri utama di Sumatera dan Jawa.Kemudian sebesar 33% dari capex dialokasikan untuk pengembangan di segmen hulu seperti eksplorasi di WK Pangkah, Ketapang, dan Fasken, serta mengajukan perpanjangan kontrak WK Muara Bakau. (*)(Jakarta)
03 Februari 2025