icon

LensaDaily.com

Kategori Berita

Cabang Berita

Pilih Tema:

Kembangkan Kurikulum AI, Komdigi Jalin Kerja Sama dengan Universitas Tokyo

Lensa Daily - Nasional
Rabu, 30 Apr 2025 13:43 WIB

LensaDaily - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus menunjukkan komitmen dalam mendorong transformasi teknologi di Indonesia. Langkah strategis terbaru yang diambil adalah membuka peluang kerja sama dengan Universitas Tokyo, Jepang, untuk mengembangkan kurikulum kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bagi generasi muda Indonesia.

Kerja sama ini dibahas langsung oleh Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, dalam pertemuan bersama Profesor Yutaka Matsuo dari Department of Technology Management for Innovation, University of Tokyo. Pertemuan berlangsung di Kantor Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Jakarta Pusat, pada Selasa, 29 April 2025.

Membangun Kurikulum AI yang Relevan

Langkah ini menjadi salah satu inisiatif penting untuk menjawab tantangan globalisasi dan kebutuhan industri digital. Profesor Yutaka Matsuo menawarkan pengembangan kurikulum yang mengedepankan aspek teknis, seperti pengetahuan dan keterampilan digital, agar para lulusan siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Nezar menjelaskan bahwa konsep yang dibawa oleh Profesor Matsuo selaras dengan kebutuhan Indonesia. Di Jepang, lulusan program AI tak hanya memahami teknologi, tetapi juga mampu menciptakan startup yang memberi solusi konkret terhadap persoalan sosial dan ekonomi. Hal ini diharapkan bisa diterapkan di Indonesia agar inovasi tidak hanya lahir di laboratorium, tapi langsung dirasakan oleh masyarakat.

Nezar menilai, pendekatan tersebut bisa memperkuat ekosistem digital nasional. Dengan penguasaan AI, generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi melalui penerapan AI di sektor bisnis maupun layanan publik.

Mendorong Efisiensi dan Daya Saing Industri

Kehadiran AI dinilai bukan hanya sebagai alat bantu, melainkan sebagai motor penggerak efisiensi dan inovasi di berbagai sektor. Oleh karena itu, Nezar menekankan pentingnya penerapan AI tidak terbatas pada sektor pemerintah, tetapi juga menyentuh dunia usaha.

Menurutnya, pelaku industri yang mampu mengadopsi teknologi AI dengan tepat akan memiliki daya saing yang lebih tinggi, baik di pasar domestik maupun global. Kerja sama ini pun diharapkan dapat membuka jalan bagi integrasi pendidikan dan kebutuhan industri, agar lulusan siap terjun ke dunia profesional dengan keunggulan kompetitif.

Meskipun pertemuan ini masih dalam tahap awal dan bersifat eksploratif, Komdigi menunjukkan optimisme terhadap peluang kemitraan ini. Profesor Matsuo, yang juga menjadi penasihat teknologi AI bagi pemerintah Jepang, dinilai memiliki pengalaman mumpuni dalam menjembatani dunia akademik dan industri.

Nezar menyatakan bahwa semangat kolaboratif yang ditunjukkan pihak Jepang, termasuk melalui Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), menjadi sinyal positif bagi masa depan kerja sama ini. Jika terealisasi, kolaborasi ini diyakini akan mempercepat pembangunan SDM digital Indonesia yang mampu bersaing secara global.

Sebagai informasi, nilai tukar yen Jepang saat ini berkisar di angka Rp118 per 1 yen. Langkah strategis seperti ini menjadi investasi jangka panjang yang bernilai, bukan hanya dalam bentuk dana, tetapi juga dalam peningkatan kapasitas intelektual dan teknologi bangsa.

Reporter : Mulyadi Muis

Komentar Postingan

Belum Ada Komentar Untuk Postingan Ini